Terlintas iri dengki dan buruk sangka dalam hati, bagaimana ?
Penulis mengutip sebuah matan
hadits Nabi Muhammad SAW dari kitab Tanbihul Ghafilin karya Syaikh Nasr bin
Muhammad bin Ibrahim As-Samarqindi, :
ثلاثة لاينجو منهن احد الظن والحسد و الطيرة قيل يارسول
الله وماينجي منهن قال اذا حسدت فلا تبغ واذا ظننت فلا تحقق واذا تطيرت فامض
Nabi Muhammad Saw bersabda : “Seseorang
tidak akan selamat dari tiga hal ,yaitu : buruk sangka, iri dengki, dan tiyaroh.
Lalu ditanyakan kepada Rosulullah bagaimana agar selamat dari itu semua ?, Rosul
menjawab : Apabila ada rasa iri dengki dalam hatimu maka jangan kau
aktualisasikan, dan apabila berprasangka maka jangan kau membenarkannya, dan
apabila ada tiyaroh maka abaikanlah”.
Lebih jelas maksud dari hadits diatas adalah bahwa
apabila terlintas rasa iri atau dengki dalam hati maka janganlah
diaktualisasikan dengan ucapan dan perbuatan karena sesungguhnya Allah tidak
meminta pertanggungjawaban apa yang ada di hati mu selama belum diaktualisasikan
dengan ucapan atau perbuatan.
Dan
apabila terlanjur melintas prasangka
buruk dalam hatimu maka janganlah prasangka itu dianggap sebuah kebenaran
sebelum melihat langsung dengan mata kepala atau mengetahui fakta sebenarnya.
Dan apa itu Tiyaroh : tiyaroh adalah sebuah
mitos atau kepercayaan yang menjadikan suara burung tertentu sebagai pertanda
buruk. Jadi mitos seperti ini sudah ada pada zaman Rosulullah dan sebagai mitos
di masyarakat jahiliyah. dan bisa juga dimaksudkan semua mitos yang menandakan
keburukan, maka terhadap mitos seperti itu Nabi memerintahkan untuk
mengabaikannya.
Jadi menurut pemahaman penulis, Dari hadits ini Allah
memaklumi perasaan iri dengki dan prasangka buruk yang terlanjur melintas dalam
hati karena itu manusiawi, karena perasaan atau fikiran sulit dibatasi, yang
terpenting jangan dilanjutkan pada ucapan atau perbuatan yang merugikan orang
lain. Tentu juga harus segera disadari, diinsafi, istigfar dan memohon ampun
kepada Allah SWT karena iri dengki dan prasangka buruk adalah penyakit hati,
tercela dan merusak jiwa.
Dalam sebuah hadits Rosulullah bersabda yang artinya :
“ Ketahuilah sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal darah. Apabila baik
maka jadi baik pula seluruh anggota tubuhnya. Dan apabila rusak maka rusak pula
seluruh anggota tubuhnya. Ketahuilah bahwa itu adalah hati.
Allah SWT berfirman yang artinya : “ Sesungguhnya
beruntunglah orang yang menyucikan jiwa”. (Q.S. As-Syams : 9). Dan berfirman “ (yaitu)
hari di mana tidak berguna lagi harta dan anak-anak. Kecuali mereka yang datang
menemui Alloh dengan hati yang bersih”.(Q.S.As-syu’ara:88-89).
Post a Comment