Header Ads

HARI ASYURA

 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ..الآية

 

Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (mulia). Itulah (ketetapan) agama yang lurus."

Berdasarkan riwayat hadits Nabi SAW semua mufassir sepakat yang dimaksud 4 bulan tersebut adalah bln dzul ko’dah, zul hijjah, muharrom dan Rajab.

Di bulan Muharram ada hari yang istimewa yaitu pada tgl 10 nya atau disebut hari asyuro (kesepuluh). Dan kita sangat dianjurkan atau sunnah muakkad untuk puasa di hari tersebut.

Sejarah dan perintah puasa asyura : Dari sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anh beliau berkata: “Tatkala Nabi Muhammad datang ke kota Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa di hari Asyura, lantas beliau bersabda kepada mereka, 'Hari apa yang kalian sedang berpuasa ini?' Mereka menjawab, 'Hari ini adalah hari yang agung. Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya pada hari ini dan menenggelamkan Fir’aun beserta pasukannya. Maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai rasa syukur dan kami turut berpuasa.’ Maka Rasulullah bersabda, 'Maka kami dengan Musa lebih berhak dan lebih utama daripada kalian.’ Maka Rasulullah berpuasa dan memerintahkan berpuasa.” HR Bukhari dan Muslim.

Keutamaan : Keutamaan Puasa Asyura juga termasuk puasa yang sangat dianjurkan oleh agama Islam. Rasulullah Bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam” (HR Muslim).

Disebutkan dalam riwayat yang lain pula, bahwa Nabi Muhammad ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab, “(Puasa tersebut) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).

صيام يوم عشوراء، إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله  ( ibnu majah)

صوم يوم عاشوراء يعدل صوم سنة riwayat Sa’id bin Jubair yang terdapat dalam kitab al-Atsar karya Abu Yusuf

Dan kita disunnahkan juga puasa pada tgl 9 nya atau disebut hari tasu’a atau di hari ke sebelasnya, dengan tujuan agar berbeda dng orang-orang yahudi yang berpuasa hanya di hari ke-10

Imam Syafi'i dalam kitabnya al-Um dan al-Imla' menegaskan bahwa disunahkan berpuasa 3 hari; puasa Asyura, Tasu'a dan puasa hari kesebelas. Nah, dari sini dapat disimpulkan bahwa puasa Asyura itu ada 3 tingkatan: Tingkatan yang paling rendah ialah puasa Asyura saja, kemudian atasnya adalah puasa Asyura dan puasa Tasu'a, dan yang terakhir, tingkatan yang paling tinggi adalah puasa Asyura, Tasu'a dan puasa hari kesebelas (bulan Muharram).


Berkaitan dengan hari asyura, Al-Hafizh Ibnu al-Jauzi al-Hanbali (508-597 H/1114-1201 M) dalam kitab al-Majalis, seorang ahli hadits mazhab Hanbali, menjelaskan kebiasaan para ulama pada hari Asyura:

Mandi pada hari Asyura. Telah disebutkan bahwa Allah membedah komunikasi air Zamzam dengan seluruh air pada malam Asyura’. Karena itu, siapa yang mandi pada hari tersebut, maka akan aman dari penyakit selama setahun. Ini bukan hadits, akan tetapi diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a.// Bersedekah kepada fakir miskin.// Menyantuni dan mengusap kepala anak yatim//Memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa//Memberi minuman kepada orang lain//Mengunjungi saudara seagama (silaturrahim)//Menjenguk orang sakit//Memuliakan dan berbakti kepada kedua orang tua//Menahan amarah dan emosi//Memaafkan orang yang berbuat zalim//Memperbanyak ibadah seperti shalat, doa, dan istighfar. Memperbanyak zikir kepada Allah//Menyingkirkan benda-benda yang mengganggu di jalan//Berjabat tangan dengan orang yang dijumpai//Memperbanyak membaca surat al-Ikhlash, sampai seribu kali. Karena ada atsar yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a.: Barangsiapa membaca surah al-Ikhlash 1000 kali pada hari Asyura, maka Allah akan “memandangnya”. Barangsiapa “dipandang” oleh Allah, maka Dia tidak akan mengazab selamanya.

Demikian amal yang disunnahkan oleh Nabi dan diajarkan para ulama, Semoga kita bisa mengamalkannya semampu kita. Dalam kaidah fiqih dikatakan ma la yudroku kulluhu la yutroku kulluh : kalau tidak bisa semua ya jangan ditinggal kan semua . ini amalan sunnah namun begitu sungguh rugi kalau kita tidak manfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada komentar

PENDEKATAN POLITIK DALAM KAJIAN ISLAM (STUDI TENTANG ZAKAT)

  PENDEKATAN POLITIK DALAM KAJIAN ISLAM (STUDI TENTANG ZAKAT)   Muhamad Agus Soleh Mahasiswa Universitas PTIQ Jakarta agussoleh1...

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.