8 Faedah Ilmju Menurut Imam Hatim Al-Ahom
8 Faedah Ilmu Menurut Imam Hatim Al-Asom
Dikisahkan dalam sebuah
hikayat di dalam kitab Ayyuhal walad karya Imam al-Ghazali. Suatu ketika seorang
waliyyullah Syafiq al-Balkhi bertanya kepada santrinya yaitu Hatim al-Ashom. “Kamu
telah menemaniku selama 30 tahun apa yang kamu dapatkan ?”.
Hatim menjawab : Aku mendapatkan kesimpulan 8 faidah dari ilmu, dan itu
sudah cukup bagiku karena aku berharap keselamatan di dalam delapan faedah itu.
Lalu Syafiq al-Balkhi bertanya apa 8 faedah itu ?
Hatim Al-Ashom menjawab :
Pertama, aku melihat setiap makluk memiliki kekasih dan
sebaik-baik kekasih adalah yang mau menemani di dalam kubur. Dan aku tidak
menemukannya kecuali al-a’malusshalihah (amal-amal kebaikan) maka aku
menjadikannya kekasih.
Kedua, aku melihat semua makhluk mengikuti hawa nafsu dan kesenangannya, lalu
aku memilih segera melawan nafsuku sehingga nafsuku tunduk untuk taat kepada
Allah SWT.
Ketiga, aku melihat tiap manusia berusaha keras mencari
harta dunia dan menyimpannya. Lalu aku memilih untuk meyerahkan seluruh harta
yang aku hasilkan untuk yang diridhai Allah dan aku bagikan simpananku untuk
fakir miskin.
Keempat, kebanyakan manusia beranggapan bahwa kemuliaan itu
terdapat pada banyaknya keluarga, harta benda, anak keturunan, dan kedudukan. Bahkan
sebagian berbangga jika bisa mengambil hak orang lain, berbuat zalim, membunuh
dan hidup mewah berfoya-foya. Lalu aku memilih takwa karna Allah
berfirman “sesungguhnaya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang
yang paling bertakwa”.
Kelima, aku melihat sebagian manusia saling mencela dan
mendengki. Maka aku memilih untuk tidak dengki dan ridho atas qismatillah
(pembagian Allah ).
Keenam, aku melihat sebagian manusia saling bermusuhan. Maka
aku mengetahui bahwa manusia tidak boleh saling bermusuhan kecuali pada setan.
Ketujuh, aku melihat sebagian manusia mati-matian untuk
mencari makan dan penghasilan sampai jatuh paada yang syubhat (meragukan)
bahkan haram. Aku mengetahui rizkiku telah ditetapkan maka aku mencurahkan
hidupku untuk ibaadah dan memutus harapan kecuali pada Allah.
Kedelapan, aku melihat setiap orang mengandalkan dan bersandar
pada selain Allah. Lalu aku merenungkan firmaNya “ Barang siapa yang tawakkal
(berserah diri) pada Allah maka Allah akan mencukupinya, sesungguhnya Allah
yang membuat sampai perkaranya dan Allah telah menjadikan atas qodho (ketentuan)
setiap perkara”. Maka aku berserahdiri pada Allah SWT.
Kemudian Waliyullah Syafiq Al-Balkhi berkata pada santrinya Hatim
Al-Ashom : “Semoga Allah memberikan kamu taufik. Aku telah melihat seluruh isi
kitab Taurot, Zabur, Injil dan Al-Quran, dan aku menemukan keempat kitab
tersebut isi pokoknya adalah delapan faedah tadi, barang siapa mengamalkan
delapan faedah tersebut maka telah mengamalkan empat kitab itu”.
Post a Comment